Eyang Harto masuk rumah sakit pusat Pertamina, kena stroke, bibirnya sudah mencong , hilang deh image Smile Jendral. Dirawat sekian hari, akhirnya dokter di RSP. Pertamina pada angkat tangan nyerah, nggak mampu mengatasi. Akhirnya demi prikemanusiaan pemerintah mengizinkan untuk berobat ke Jerman , dengan syarat tidak semua keluarga boleh pergi mengantar. Disepakati yang boleh ikut cuman Tutut,Bambang dan Tommy. Dalam carita ini, Adi Sasono ikutan nebeng mau general checkup, sebab dokter di Singapura belum bisa pastikan apa benar ia sakit hepatitis atau karena syndrom PDR yang anjlok saja. Dan rencananya, mereka akan ke Jerman menggunakan pesawat jet milik Tommy yang diparkir di Batam. Dari Jakarta ke Batam mereka menggunakan heikopter, dan selama perjalanan mereka melihat kebawah menyaksikan pemandangan penduduk Jakarta yang kebanyakan terdiri dari kaum kumuh. Eyang Harto tergugah, "Aku ingin menjatuhkan uang sejuta rupiah kebawah sana, dalam pecahan daripada Rp. 50.000,-an, jadinya akan ada 20 orang yang bahagia menerimanya. Tutut : Jangan pak, sebaiknya pecahan Rp.20.000,-an saja, jadi akan ada 50 orang yang berbahagia menerimanya. Bambang : Kalau mau lebih banyak yang bahagia, jatuhkan saja pecahan Rp.10.000,-an, maka akan ada 100 orang yang berbahagia menerimanya. Tommy : Eh kalo pecahan Rp. 5.000,-an yang dijatuhkan maka 200 orang yang akan bahagia menerimanya. Adi Sasono ikutan usul," Sebenarnya kalian ini bisa membahagiakan sebanyak 200 juta dalam waktu sekarang ini juga..". Eyang Harto : " Loh..gimana caranya..??" Adi Sasono : "Jatuhkan saja diri kalian berempat kebawah, aku yakin 200 juta orang Indonesia akan berbahagia.."
0 komentar:
Post a Comment